PENGELOLAAN LIMBAH PABRIK KELAPA SAWIT UNTUK PUPUK ORGANIK

Foto: by:Kusuma Wijaya(Proses Penimbangan kelapa sawit)

Perkembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat signifikan , hal ini disebabkan karena permintaan atas crude palm oil sebagai sumber minyak nabati sebagai penyedia pangan, industri dan energi yang ramah lingkungan.

Namun Industri kelapa sawit merupakan industri yang banyak menghasilkan limbah hasil pengolahan. Apabila tidak dikelola atau ditangani secara baik dan profesional akan berpotensi mencemari lingkungan dalam bentuk bau dan mengeluarkan gas yang berbahaya yang mempengaruhi global warning.

Sebaiknya limbah dari industri kelapa sawit tersebut perlu penanganan dan perlakuan secara benar sehingga dapat dipergunakan atau dimanfaatkan kembali menjadi bahan yang berguna untuk kebun sendiri ataupun untuk deversifikasi usaha dari industri kelapa sawit tersebut.

Limbah yang ada di pengolahan sawit ada yang berbentuk padat dan limbah cair.

Limbah Padat

Limbah padat yang ada diantaranya carnel, cangkang, fiber, tandan kosong, solid , abu janjang. Namun untuk carnel dan cangkang biasanya sudah diambil untuk dimanfaatan untuk minyak inti dan bahan bakar termasuk fibernya,

Limbang Cair

Limbah cair yang dihasilkan dalam industri pengolahan kelapa sawit adalah Miko dan POME ( Palm Oil Mill Effluent } merupakan limbah yang dihasilkan cukup besar oleh industri pengolahan kelapa sawit terutama POME yang saat ini belum banyak diolah dan dimanfaatkan secara optimal

Dari Limbah tersebut diatas akan dimanfaatkan menjadi bahan yang lebih mempunyai nilai tinggi baik dikembalikan untuk tanaman maupun hasil lain yang dipergunakan untuk dimafaatkan yang lain.

Limbah yang akan kita manfaatkan disini adalah Tandan kosong, POME dan solid. Limbah ini akan di manfaatkan untuk menjadi hasil akhir yaitu pupuk organik padat dan cair. Dari hasil komposting tandan kosong mengunakan dekomposer mikrobia dan komposting yang dihasilkan bantuan serangga BSF untuk cara ini selain kompos kita dapat menghasilkan larva serangga yang biasa disebut Magot yang mempunyai nilai ekonomi tinggi yang di ekspor maupun memenuhi kebutuhan sendiri sebagai sumber protein untuk pakan ternak unggas dan ikan.

Perlakuan tandan kosong kelapa sawit dan POME yang dikomposting dengan bakteri yang kami pergunakan selama sekitar 30 hari akan menghasilkan kompos yang ramah lingkungan kandungan hara yang dilengkapi mikrobia mikrobia penambah N,pelarut K dan P hasil kompos akan lebih bagus diberikan limbah lain yaitu abu janjang sisa bahan bakar

pengolahan yang banyak mengandung unsur K yang dalam kenyataanya unsur K akan lebih cepat tersedia dengan bantuan bakteria pelarut K yang terkandung dalam dekomposer yang kami gunakan ,

Dengan pengembalian tandan kosong kelapa sawit dan POME yang telah dikomposting dengan dekomposer unggul yang kami gunakan akan menghasilkan kompos yang ramah lingkungan ,berarti selain perusahaan mendapatkan materi dalam bentuk pengurangan penggunaan pupuk an organik juga akan mendapatkan manfaat lain yang nggak kalah penting yaitu terjadi perbaikan kwalitas lahan dan lingkungannya menjadi lahan yang sehat dengan hidupnya mikrobia lagi yang pada kenyataannya lahan akan menurun kwalitasnya dengan penggunaan pestsida dan pupuk kimia dalam pengelolaan kebun.

Selain penggunaan dekomposer menggunakan mikrobia kami juga memanfaatkan serangga BSF untuk proses dikomposer,dimana kami telah berpengalaman dalam proses tersebut dimana akan mendapatkan materi kompos dari sisa larva magot dari BSF kita juga mendapatkan larva magot yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Bahan limbah yang kita gunakan yaitu tandan kosong ,solid dan akanlebih baik adanya bungkil sawit yang dapat menghasilkan magote baik yang dapat sebagai komudity export, Dengan perlakuan ini maka program ZERRO WASTE yang selama ini jadi impian akan dapat diwujudkan dalam waktu bersamaan. Dalam usaha perkebunan kelapa sawit pada umumnya limbah yang dihasilkan pabrik pengolahan yaitu tandan kosong ,limbah cair dan abu langsung diaplikasikan dilapangan tanpa perlakuan pengomposan atau fermentasi sama sekali tanpa disadari hal ini akan mempunyai dampak negatif yang menyebabkan antara lain :

  • Degradasi yan terjadi pada tandan kosong keproses pembusukan karena proses degradasi dilakukan oleh mikroorganisme liar.
  • Proses degradasi terjadi secara alamiah dalam suhu lingkungan,sehingga proses berjalan lamban berlangsung sampai lebih dari 6 bulan.

Akibat proses degradasi yang cukup lama menyebabkan tandan kosong tersebut menjadi tempat bersarang dan berkembang biaknya hama dan penyakit tanaman pokok,  khususnya:

  • a.Kumbang Tanduk Oryctes sp. Hama ini menyerang inti tunas tanaman dengan gejala awal pada serangan daun muda yang belum membuka.
  • b.Ulat api Setora nitens. Hama ini menyerang daun pada serangan berat tinggal tulang daun atau lidi saja.
  • c.Ulat kantong Matisa plana Hama ini menyerang daun dan pelepah muda dengan gejala daun rusak berlobang.
  • d.Tikus Rattus sp. Hama ini memakan bibit kelapa sawit, tanaman muda dan buah .
  • e.Jamur Ganoderma. Penyakit ini menyerang akar tanaman kelapa sawit muda maupun dewasa dengan serangan berat tanaman mati dan jamur akan terus berkembang.Akibat dari hama dan penyakit ini menyebabkan penurunan produktifitas bisa mencapai lebih dari 5% dan kerusakan tanaman berupa bibit dan tanaman dan tanaman belum menghasikan bahkan gagal dalam pertanaman.
  • Permasalahan limbah cair pabrik kelapa sawit belum terselesaikan ( Menimbulkan bau busuk } dan tidak termanfaatkan hara makro dan mikronya.

MANFAAT DARI KOMPOS DAN LIMBAH LAIN YANG TELAH DI- TREATMENT.

  • Kompos yang kami hasilkan yang kami treatment dengan menggunakan bakteri dekomposer dan serangga BSF menghasilkan kompos yang unggul dan jumlah yang terkontrol ditandai dengan peningkatan suhu dan waktu pengomposan yang relatif lebih singkat.
  • Kompos tidak menjadi sarang hama dan penyakit karena telah melewati proses degradasi yang menimbulkan suhu panas yang mematikan hama dan penyakit tersebut,
  • Mengembalikan tingkan kesuburan tanah,
  • Menjaga kelembapan tanah.
  • Menjaga kehidupan micro organisme dalam tanah,
  • Meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman.
  • Menjadikan lingkungan yang lebih baik dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
  • Dengan kandungan kompos yang cukup tinggi dapat membantu proses dekomposisi bahan organik dilapangan.
  • Mendapatkan hasil sampingan yang mempunyai nilai tinggi yang dapat di export maupun untuk pasar lokal yaitu magot dalam ujud olahan kering maupun tepung dan selain itu mempunyai hasil pupuk organik frase / bekas magot. 

Teknologi dan sistem yang khusus dan jauh berbeda dengan teknologi dan sistem dalam kan pengolahan kelapa sawit .Apabila pabrik pengolahan kelapa sawit ( PPKS ) harus melakukan proses dekomposisi tandan kosong dan limbah lainnya tentunya akan menambah beban dan akan mengganggu kinerja yang sudah berjalan.

 

STANDART KOMPOS YANG DIHASILKAN DAN HASIL LAINNYA.

Kwalitas kompos yang dihasilkan dalam perlakuan ini memiliki C/N rasio <25 dan kandungan air >/= 70 untuk kompos dari hasil fermentasi bakteri dan hasil kompos dari hasil dengan bantuan serangga BSF mempunyai kadar air yang cukup kering sekitar <40%. Bentuk kompos yang dihasilkan berujud janjang kosong yang lunak dan rapuh belum berujud remah karena kandungan lignin yang tinggi.

 

Dengan kandungan air yang cukup tinggi dalam proses komposting menyebabkan kandungan mikrobia unggul terikut lebih tinggi sehingga apabila diaplikasikan dilapangan akan terikut sehingga membantu mempercepat bahan organik lain yang ada dilapangan sehingga menambah tingkat kesuburan lahannya. Untuk hasil komposting menggunakan Insekta dihasilkan larva yang disebut magot yang mempunyai nilai ekonomi untuk pembuatan pakan ternak terutama ikan dan unggas,Disamping magote dalam proses ini menghasil frase kasgot yang merupakan pupuk organik yang baik dari segi kandungan unsur haranya dan bentuk pupuk yang remah dan sangat mudah diaplikasikan. (MHH)

 

Artikel Terkait

Kontributor Penulis

Muji Hartadi

Muji Hartadi

Peneliti dan Praktisi Perkebunan Sawit

Editor by: Faiz Nazwa

Baca juga

Recomendeed

Terpopuler

Kami adalah Organisasi /Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang Berdiri Sejak tahun 14 Februari 2014. Sebagai Lembaga Kemanusiaan yang Berfokus untuk Membantu Memberdayakan Masyarakat dalam Kehidupan Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Hidup.

Subscribe

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *